2. Pemetaan Customer Journey
Setelah mengidentifikasi target audience, langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan atau mapping dari Customer Journey. Proses pemetaan ini mencakup pengumpulan data dan analisis dari berbagai tahapan perjalanan pelanggan, identifikasi titik kontak atau touchpoints yang relevan, serta analisis perilaku pelanggan pada setiap tahapan. Melalui pemetaan Customer Journey, perusahaan dapat menggambarkan secara visual perjalanan pelanggan, memahami peran dan pengaruh setiap interaksi dalam keputusan pembelian, dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
3. Penggunaan Customer Journey Map (Peta Perjalanan Pelanggan)

Sumber gambar: dealpost.com
Setelah Customer Journey terpeta dengan jelas, perusahaan dapat menggunakan Customer Journey Map atau peta perjalanan pelanggan sebagai alat panduan dalam mengoptimalkan pengalaman pelanggan. Customer Journey Map memberikan pandangan menyeluruh tentang interaksi pelanggan dengan merek dari perspektif pelanggan itu sendiri. Dalam peta ini, perusahaan dapat mengidentifikasi titik-titik kritis yang mempengaruhi keputusan pelanggan, mengenali peluang untuk meningkatkan kualitas layanan, dan menyesuaikan strategi pemasaran dan pelayanan agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan.